DR. Muhammad Indra, Plt. Direktur Jenderal Imigrasi membuka acara pelatihan Mind Setting Persiapan Implementasi Reformasi Birokrasi yang diikuti oleh Para Kepala Kantor Imigrasi se-Indonesia, Para Kepala Rumah Detensi Imigrasi se-Indonesia, dan Para Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi yang berjumlah 120 peserta. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi turut menghadiri acara tersebut.

Plt. Dirjen Imigrasi dalam sambutanya mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting, Yang bertujuan terjadinya perubahan pola pikir yang akan berpengaruh langsung terhadap budaya kerja, karena lembaga birokrasi adalah suatu bentuk dan tatanan yang mengandung struktur dan kultur. Dimana struktur mengetengahkan susunan dari suatu tatanan. Sedangkan kultur mengandung nilai-nilai dari sistem dan kebiasaan yang dilakukan oleh para pelakunya.

Latar belakan Reformasi Birokrasi adanya tuntutan masyarakat terhadap tata kelola pemerintahan yang baik, bebas korupsi, tidak melakukan tindakan pungli dan memberikan pelayanan yang baik serta memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat yang merupakan agenda pemerintah dalam mewujudkan reformasi birokrasi. Dalam memenuhi tahapan program manajemen perubahan dan mempersiapkan pelaksanaan reformasi birokrasi. Direktorat Jenderal Imigrasi bekerjasama dengan Pusat Penelitian Pranata Pembangunan Universitas Indonesia pada tanggal 14 s/d 17 September 2010 mengadakan Pelatihan Mind Setting di Gedung Pasca Sarjana Universitas Indonesia Salemba Jakarta.

Prof. Dr. Chandra Wijaya dalam pembukaan pelatihan menyatakan program reformasi birokrasi pemerintah adalah penataan organisasi (kelembagaan), ketatalaksanaan, Sumber Daya Manusia, penguatan pengawasan internal, penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan. Ditambahkan, hambatan utama dalam reformasi birokrasi adalah mental block para aparat pemerintah dan tujuan pelatihan ini adalah untuk mewujudkan adanya perubahan mind setting terhadap mental dan pola pikir aparat imigrasi.

Materi yang disampaikan mencakup brain power oleh , manajemen perubahan dan agen perubahan oleh DR Agus Maulana, dan manajemen resistensi oleh DR. Nunuk Adiarni. Kegiatan pelatihan ini berbentuk FDG (Forum Discussing Group) sehingga setiap peserta aktif berperanserta dalam kegiatan ini.